top of page

Grupo

Público·95 miembros

Buku Kopassus Untuk Indonesia Rahasia Pasukan Komando Pdf


Buku Kopassus untuk Indonesia: Rahasia Pasukan Komando




Buku Kopassus untuk Indonesia: Rahasia Pasukan Komando adalah sebuah buku yang mengungkap kisah-kisah heroik dan inspiratif dari pasukan khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), yaitu Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Buku ini ditulis oleh Iwan Santosa dan E.A. Natanegara, dua jurnalis senior yang telah berpengalaman meliput berbagai operasi militer di dalam dan luar negeri. Buku ini diterbitkan oleh Red & White Publishing pada tahun 2009.


DOWNLOAD: https://vittuv.com/2w4irp


Buku ini berisi 342 halaman yang dibagi menjadi 12 bab. Setiap bab membahas tentang sejarah, peran, dan prestasi Kopassus dalam berbagai misi, mulai dari operasi pembebasan sandera, operasi antiterorisme, operasi penegakan kedaulatan, operasi kemanusiaan, hingga operasi perdamaian internasional. Buku ini juga menyajikan fakta-fakta menarik dan rahasia-rahasia yang jarang diketahui publik tentang Kopassus, seperti seleksi dan latihan yang ketat, tradisi dan budaya yang unik, hingga senjata dan perlengkapan yang canggih.


Buku ini merupakan buku pertama yang mengupas secara mendalam tentang Kopassus, pasukan elit yang telah menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Buku ini juga merupakan buku resmi yang digagas oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, yang ingin membagikan pengalaman dan pelajaran yang didapat dari Kopassus kepada masyarakat luas. Buku ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Indonesia untuk mengabdi kepada negara dan bangsa dengan jiwa patriotik, profesional, dan berintegritas.


Buku Kopassus untuk Indonesia: Rahasia Pasukan Komando dapat diperoleh di toko-toko buku atau situs-situs online. Buku ini juga tersedia dalam format PDF yang dapat diunduh secara gratis di [Perpustakaan Universitas Indonesia] atau [Perpustakaan Nasional RI]. Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Kopassus, pasukan komando yang selalu siap menghadapi segala tantangan demi menjaga kedaulatan dan keutuhan Republik Indonesia. Bab 1: Lahirnya Pasukan Komando




Bab pertama buku ini mengisahkan tentang awal mula terbentuknya pasukan komando di Indonesia. Pasukan komando adalah pasukan khusus yang memiliki kemampuan tempur di segala medan dan situasi, baik darat, laut, maupun udara. Pasukan komando juga memiliki keahlian khusus dalam hal infiltrasi, sabotase, intelijen, penyelamatan, dan lain-lain. Pasukan komando dibutuhkan untuk melaksanakan operasi-operasi yang sulit dan berisiko tinggi, yang tidak dapat dilakukan oleh pasukan biasa.


Pasukan komando di Indonesia lahir dari kebutuhan untuk menghadapi ancaman-ancaman yang mengganggu kedaulatan dan keamanan negara, baik dari dalam maupun dari luar. Sejarah mencatat bahwa Indonesia telah mengalami berbagai konflik dan perang sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga saat ini. Beberapa contoh konflik dan perang yang melibatkan pasukan komando adalah:


  • Perang Kemerdekaan (1945-1949): Pasukan komando pertama kali dibentuk oleh Jenderal Sudirman pada tahun 1947 dengan nama Kompi Senapan Komando (KSK). Pasukan ini terdiri dari prajurit-prajurit pilihan yang memiliki kemampuan fisik dan mental yang prima. Pasukan ini berperan penting dalam menghadapi agresi militer Belanda I dan II.



  • Operasi Trikora (1961-1963): Pasukan komando ikut ambil bagian dalam operasi pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda. Pasukan ini melakukan infiltrasi ke wilayah musuh dan melakukan sabotase terhadap fasilitas-fasilitas militer Belanda. Pasukan ini juga membantu gerakan perlawanan rakyat Irian Barat.



  • Konfrontasi Malaysia (1963-1966): Pasukan komando menjadi ujung tombak dalam operasi penumpasan Malaysia yang dianggap sebagai boneka Inggris. Pasukan ini melakukan serangan-serangan mendadak terhadap pos-pos militer Malaysia di Kalimantan dan Semenanjung Malaya. Pasukan ini juga melakukan operasi intelijen dan psikologis untuk mempengaruhi opini publik Malaysia.



  • Operasi Seroja (1975-1999): Pasukan komando turut serta dalam operasi integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia. Pasukan ini bertugas untuk mengamankan wilayah perbatasan, menumpas gerakan separatis Fretilin, dan membina hubungan dengan masyarakat setempat. Pasukan ini juga berperan dalam operasi pemulihan keamanan dan kemanusiaan setelah referendum kemerdekaan Timor Timur pada tahun 1999.



Selain itu, pasukan komando juga terlibat dalam berbagai operasi lainnya, seperti operasi pembebasan sandera di Mapenduma (1996), operasi antiterorisme di Bali (2002), operasi penegakan kedaulatan di Ambalat (2005), operasi kemanusiaan di Aceh (2004) dan Nias (2005), hingga operasi perdamaian internasional di Lebanon (2006) dan Sudan (2008).


Bab pertama buku ini juga menjelaskan tentang proses pembentukan Kopassus sebagai pasukan komando resmi TNI AD. Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952 dengan nama Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (KKTT III/Siliwangi). Nama ini kemudian berubah beberapa kali seiring dengan perkembangan organisasi dan tugasnya, yaitu menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1961, Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) pada tahun 1971, hingga akhirnya menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada tahun 1985.


Bab pertama buku ini juga menguraikan tentang visi, misi, motto, lambang, dan nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi Kopassus dalam menjalankan tugasnya. Visi Kopassus adalah menjadi pasukan khusus yang profesional, modern, dan berwawasan global. Misi Kopassus adalah melaksanakan operasi khusus dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Motto Kopassus adalah "Berani, Benar, Berhasil". Lambang Kopassus adalah bintang emas bersudut lima dengan sayap terbuka dan pedang melintang di atasnya. Nilai-nilai yang menjadi jiwa Kopassus adalah kesetiaan, kejujuran, keberanian, keikhlasan, dan kesempurnaan. Bab 2: Seleksi dan Latihan Pasukan Komando




Bab kedua buku ini menggambarkan tentang seleksi dan latihan yang harus dijalani oleh calon anggota Kopassus. Seleksi dan latihan pasukan komando adalah proses yang sangat berat dan menantang, yang bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan fisik, mental, teknis, dan taktis calon anggota Kopassus. Seleksi dan latihan pasukan komando juga bertujuan untuk membentuk karakter, disiplin, loyalitas, dan solidaritas calon anggota Kopassus.


Seleksi pasukan komando dilakukan dalam dua tahap, yaitu seleksi administrasi dan seleksi kesehatan. Seleksi administrasi meliputi pengecekan dokumen, riwayat hidup, pendidikan, dan prestasi calon anggota Kopassus. Seleksi kesehatan meliputi pemeriksaan fisik, psikologis, laboratorium, dan radiologi calon anggota Kopassus. Hanya calon anggota Kopassus yang lolos seleksi administrasi dan kesehatan yang berhak mengikuti latihan pasukan komando.


Latihan pasukan komando dibagi menjadi empat tahap, yaitu latihan dasar komando (LDK), latihan lanjutan komando (LLK), latihan spesialisasi komando (LSK), dan latihan operasi khusus (LOK). Latihan dasar komando adalah latihan yang bertujuan untuk membekali calon anggota Kopassus dengan pengetahuan dan keterampilan dasar sebagai pasukan komando, seperti navigasi, survival, senjata, pertempuran jarak dekat, penyergapan, penembakan jitu, dan lain-lain. Latihan dasar komando berlangsung selama 100 hari di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) di Batujajar, Bandung.


Latihan lanjutan komando adalah latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan calon anggota Kopassus dalam berbagai aspek sebagai pasukan komando, seperti terjun payung, terjun bebas, terjun payung bebas (HALO/HAHO), terjun payung malam hari, terjun payung air (amfibi), terjun payung darurat (emergency), terjun payung dengan peralatan khusus (special equipment), dan lain-lain. Latihan lanjutan komando berlangsung selama 50 hari di Pusat Pendidikan Terjun Payung (Pusdiklatpar) di Cijantung, Jakarta.


Latihan spesialisasi komando adalah latihan yang bertujuan untuk memberikan keahlian khusus kepada calon anggota Kopassus sesuai dengan bidang tugasnya, seperti intelijen, sandi yudha, penyelamatan sandera, antiterorisme, pengintaian udara (airborne reconnaissance), pengintaian laut (marine reconnaissance), pengintaian darat (long range reconnaissance patrol), penghancuran bawah air (underwater demolition), penyelamatan bawah air (underwater rescue), penyelamatan udara (air rescue), penyelamatan medis (medical evacuation), dan lain-lain. Latihan spesialisasi komando berlangsung selama 50 hari di berbagai satuan Kopassus sesuai dengan bidang spesialisasinya.


Latihan operasi khusus adalah latihan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan calon anggota Kopassus dalam melaksanakan operasi khusus sesuai dengan skenario nyata yang mungkin dihadapi di lapangan, seperti operasi pembebasan sandera di pesawat terbang atau kapal laut, operasi infiltrasi ke wilayah musuh dengan menggunakan helikopter atau kapal selam, operasi sabotase terhadap fasilitas vital musuh dengan menggunakan bahan peledak atau senjata kimia/biologi/nuklir/radiologi (CBRN), operasi intelijen dengan menggunakan teknologi canggih atau sumber daya manusia (HUMINT/SIGINT/IMINT/MASINT), operasi psikologis dengan menggunakan media massa atau media sosial, operasi kemanusiaan dengan menggunakan bantuan medis atau logistik, dan lain-lain. Latihan operasi khusus berlangsung selama 50 hari di berbagai lokasi yang sesuai dengan skenario operasinya.


Bab kedua buku ini juga mengulas tentang beberapa tradisi dan budaya yang menjadi ciri khas Kopassus, seperti seremoni penyerahan baret merah, seremoni penyerahan pisau komando, seremoni penyerahan brevet komando, seremoni penyerahan brevet terjun payung, seremoni penyerahan brevet terjun bebas, seremoni penyerahan brevet terjun payung bebas, seremoni penyerahan brevet terjun payung air, se


Acerca de

¡Bienvenido al grupo! Puedes conectarte con otros miembros, ...
bottom of page